[ANALISIS] Melihat Peran Fred Sebagai Motor Lini Tengah Manchester United



Bandar Bola Online - Pembelian Fred dari Shakhtar Donetsk pada awalnya tampak seperti bisnis yang sukses di Manchester United, tetapi kini berubah menjadi anomali.

Di tengah banyak kesuraman, mungkin mudah mengabaikan kehadirannya bersama dengan Diogo Dalot dari Porto, seorang bek yang dinilai tinggi oleh klub yang dia tinggalkan. Namun, dalam penampilannya melawan Leicester City di pertandingan pembukaan musim Premier League, Fred menunjukkan dirinya dengan cara yang menarik.

Fred tidak sempurna melawan Leicester karena sebenarnya bisa saja lebih sering menguasai bola. Namun jika kita bersikap adil, debut liganya yang agak hingar-bingar mungkin juga disebabkan keinginan untuk lebih kuat di klub barunya, di mata manajer. Jose Mourinho, bagaimanapun adalah tipe manajer yang mementingkan kesan pertama.

Namun, yang paling penting dia menunjukkan level intensitas di lini tengah, yang mungkin hanya bisa disaingi Ander Herrera dan Paul Pogba. Dia menawarkan teknik yang bagus, akselerasi yang menarik, visi yang baik dan disiplin bertahan yang luar biasa. Singkatnya, dia tipe gelandang yang dapat melengkapi beberapa rekan lainnya. Banyak yang merasa ketika ada dia, Pogba bisa bermain dengan maksimal. Tidak hanya itu, mudah membayangkannya dia tampil bersama Herrera, Andreas Pereira, Marouane Fellaini, Scott McTominay atau Nemanja Matic.

United sekarang punya pilihan memainkan Pogba, Fred dan Herrera di lini tengah yang dinamis seperti yang pernah terlihat sebelumnya. Ini tiga pemain yang tak hanya bisa menekan lawan, tapi juga punya kecepatan dan stamina berlari. Kemampuan Fred untuk menjelajahi lapangan dan membantu ke depan, memungkinkan mereka untuk menempati ruang di area pertahanan lawan.

Musim lalu Setan Merah cukup saat bola sudah di kotak penalti lawan. Seringkali build-up (membangun serangan dari bawah) sangat lambat, sehingga memberikan pertahanan lawan kesempatan bersiap menutup celah. Kecepatan Fred dengan dan tanpa bola akan membantu United mengatasi masalah itu.

Pogba, Pereira dan Alexis Sanchez bergiliran memuji kontribusinya. Bahkan pada tahap awal ini mereka dan suporter Old Trafford melihat potensi yang bisa dia bawa ke tim. Walau begitu United dengan memainkan Fred tidak mendikte permainan seperti yang seharusnya. Leicester harusnya benar-benar tak berdaya mengingat superioritas United. Tapi setelah mengawali pertandingan dengan baik, tuan rumah mundur ke pola yang sangat familiar – bermain sangat dalam dan membuat umpan-umpan yang tak konsisten di setengah lapangan Leicester.

Pantas pula diperhatikan kontribusi yang bisa dilakukan McTominay yang semakin percaya diri dengan adanya Fred. McTominay menghabiskan sebagian besar musim lalu sebagai pemain pengganti Matic, passing dan posisi yang cukup konservatif, tetapi dalam beberapa pertandingan terakhir dia mulai menunjukkan rentang distribusi yang lebih luas dalam permainannya. Masuk McTominay ke line-up bersama dengan Fred dan Pogba di depannya, membentuk trio cukup lincah dibanding dengan sebagian besar lini tengah klub Premier League.

Pertanyaan kuncinya adalah apakah Fred akan menjadi elemen yang dapat mengangkat United menyaingi Manchester City dan Liverpool yang menunjukkan kemajuan pesat di pertandingan pertama? Ini tentu bisa membuat mereka lebih kompetitif dalam pertandingan kelas berat dan harus diingat catatan Mourinho melawan tim-tim ini cukup bagus.

Apa yang penting tentang City dan Liverpool adalah kualitas peluang yang mereka ciptakan – sangat sering mereka mencetak gol dengan situasi antar pemainnya hanya berjarak beberapa meter, padahal perpindahan bola dari satu sisi ke sisi lain berlangsung sangat cepat hingga memaksa lawan mengubah sistem.

bila Fred mampu menawarkan passing dan gerakan menyunduk yang memecah benteng tandingan visi terhadap ingat kapan harus meminda permainan dan kapan mesti berkembang maka United memiliki peluang keren buat konsisten dalam pengejaran gelar sampai Mei tahun depan.

Diberdayakan oleh Blogger.